Latihan Kekuatan Otot harus menjadi bagian yang sangat penting dalam rehabilitasi.Kekuatan berhubungan langsung dengan fungsi, yang dapat ditingkatkan tanpa efek buruk melalui latihan penguatan yang terencana.Latihan kekuatan otot pada stroke tidak hanya sekedar latihan daya ledak otot tetapi juga latihan daya tahan.Tujuan dari latihan kekuatan otot adalah untuk memastikan bahwa otot atau kelompok otot memiliki kekuatan, kekuatan, dan ekstensibilitas yang cukup untuk menyelesaikan aktivitas yang dimaksudkan.
Dua sifat otot:
※Kontraktilitas
※Sifat lunak
Kontraksi otot:
1. Kontraksi isometrik:
Ketika otot berkontraksi, jarak antara titik awal dan titik akhir tidak berubah.
2. Kontraksi isotonik:
Kontraksi eksentrik: Ketika otot berkontraksi, jarak antara titik awal dan titik akhir menjadi lebih panjang.
Kontraksi konsentris: Ketika otot berkontraksi, jarak antara titik awal dan titik akhir diperpendek.
Latihan eksentrik isokinetik mempunyai efek latihan kekuatan otot yang lebih spesifik dibandingkan mode latihan konsentris.Misalnya, latihan eksentrik pada pasien pasca stroke dapat meningkatkan kemampuan konsentris dan kemampuan berpindah dari duduk ke berdiri lebih dari sekadar latihan konsentris.Artinya, kontraksi otot eksentrik ditandai dengan tingkat aktivasi otot yang lebih rendah sehingga menghasilkan tingkat kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan kontraksi konsentris.Kontraksi eksentrik juga dapat mengubah struktur serat otot dan menyebabkan pemanjangan serat otot sehingga meningkatkan keuletan otot.Untuk gerakan otot eksentrik dan konsentris, latihan eksentrik dapat menghasilkan kekuatan sendi lebih banyak dan mencapai puncak lebih cepat dibandingkan latihan konsentris.Otot tidak mudah aktif ketika dipendekkan dan otot mudah diaktifkan ketika dipanjangkan, karena torsi yang dihasilkan saat dipanjangkan lebih banyak, sehingga aktivitas eksentrik lebih cenderung mengaktifkan kontraktilitas otot pada fase awal dibandingkan aktivitas konsentris.Oleh karena itu, aktivitas eksentrik harus menjadi pilihan pertama untuk meningkatkan ekstensibilitas dan kontraktilitas otot.
Kekuatan otot lebih dari sekedar kekuatan.Ini lebih tentang fungsi karakteristik otot, mekanisme kontrol saraf, dan lingkungan, dan berhubungan langsung dengan tugas fungsional.Oleh karena itu, pelatihan kekuatan otot harus dikaitkan dengan faktor-faktor di atas, dan meningkatkan perilaku otot melalui latihan kekuatan otot agar dapat menjalankan fungsinya dengan lebih efektif.perilaku untuk menjalankan fungsinya dengan lebih efektif.Latihan kekuatan otot tungkai atas menekankan fleksibilitas, dan latihan bilateral sangat penting;Latihan kekuatan otot tungkai bawah menekankan pada dukungan vertikal dan gerakan horizontal tubuh, dan koordinasi pergelangan kaki, lutut dan pinggul sangat penting.
Latihan kekuatan kelompok otot yang mengalami denervasi (lemah): Latihan intensitas tinggi yang berulang dapat mengatasi aktivasi yang tidak disengaja setelah cedera otak, seperti latihan angkat antigravitasi/resistensi sendi tunggal/multi, latihan pita elastis, latihan stimulasi listrik fungsional, dll.
Latihan kekuatan otot fungsional dirancang untuk meningkatkan produksi kekuatan, melatih kontrol intersegmental dan mempertahankan panjang otot sehingga dapat menghasilkan kekuatan pada panjang dan pola kontraksi yang berhubungan dengan aktivitas tertentu, termasuk transfer duduk-berdiri, berjalan naik dan turun langkah, latihan jongkok, latihan melangkah, dll.
Melakukan aktivitas fungsional untuk memperbaiki otot yang lemah dan kontrol anggota tubuh yang buruk, seperti naik dan turun tangga, berjalan di tanjakan, menggapai, memungut, dan memanipulasi benda ke segala arah.
Baca selengkapnya:
Bisakah Pasien Stroke Mengembalikan Kemampuan Perawatan Diri?
Penerapan Pelatihan Otot Isokinetik dalam Rehabilitasi Stroke
Mengapa Kita Harus Menerapkan Teknologi Isokinetik dalam Rehabilitasi?
Waktu posting: 09-Jun-2022