Ada semacam nyeri seperti jarum suntik yang disebut spasme, dan hampir semua orang mengalaminya, tapi apa masalahnya?
Spasme adalah kontraksi otot yang berlebihan akibat eksitasi neuromuskular yang abnormal dan biasanya tidak disengaja dan tanpa peringatan.Saat terjadi kejang, otot menjadi tegang dan berkontraksi, serta nyeri yang tak tertahankan.Biasanya berlangsung beberapa atau puluhan detik dan kemudian berangsur-angsur mereda.Terkadang, nyeri masih terasa setelah kejang selesai.
Ada Berapa Jenis Kejang?
1. Kejang kekurangan kalsium
Kekurangan kalsium merupakan salah satu penyebab kejang.Kalsium berperan penting dalam proses pengaturan kontraksi otot.Bila konsentrasi ion kalsium dalam darah terlalu rendah, maka akan meningkatkan rangsangan saraf otot dan meningkatkan kontraksi otot, sehingga menyebabkan kejang.
Kejang jenis ini mudah terjadi pada orang lanjut usia dan ibu hamil yang rentan terkena osteoporosis, sehingga penting bagi mereka untuk memperhatikan suplemen kalsium.
2. Kejang olahraga
Berkeringat setelah banyak berolahraga disertai dengan hilangnya air dan elektrolit, sehingga menambah beban tubuh, dan menyebabkan otot “strike”, yaitu kejang.
Kejang lain yang berhubungan dengan olahraga disebabkan adanya rangsangan suhu rendah pada otot, sehingga rangsangan otot tiba-tiba meningkat sehingga terjadi kontraksi tonik.
3. Kejang pada malam hari
Ini termasuk kejang yang terjadi dalam kondisi statis apa pun, seperti tidur atau duduk diam.
Kejang saat tidur terutama disebabkan oleh kekuatan eksternal dan kelelahan.Kelelahan, tidur, kurang istirahat atau istirahat berlebihan, akan menyebabkan lambatnya sirkulasi darah, yang akan menumpuk lebih banyak metabolit (seperti asam laktat) untuk merangsang otot, sehingga mengakibatkan kejang.
4. Spasme iskemik
Kejang seperti ini merupakan sinyal berbahaya dari tubuh, perhatikan!
Kejang iskemik dapat menyebabkan amputasi tanpa perawatan medis yang tepat waktu, dan mudah terjadi pada pasien dengan vaskulitis dan arteriosklerosis.Lokasi kerusakan pembuluh darah berbeda, lokasi kejang berbeda.
Apa yang Menyebabkan Kejang?
Kejang pada tungkai dan kaki terutama disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
1. Dingin
Berolahraga di lingkungan dingin tanpa persiapan yang cukup akan mudah menimbulkan kejang.Misalnya, saat suhu berenang rendah di musim panas, kaki mudah mengalami kejang tanpa melakukan pemanasan.Selain itu, otot betis akan mengalami kejang setelah terpapar dingin saat tidur malam.
2. Kontraksi otot yang cepat dan terus menerus
Selama olahraga berat, ketika otot kaki berkontraksi terlalu cepat dan waktu relaksasi terlalu singkat, metabolit asam laktat lokal meningkat.Akan sulit mengkoordinasikan kontraksi dan relaksasi otot, sehingga terjadi spasme otot betis.
3. Masalah metabolisme
Ketika waktu olah raga lama, jumlah olah raga banyak, keringat terlalu banyak, dan garam tidak ditambah tepat waktu, sejumlah besar cairan dan elektrolit hilang dalam tubuh manusia, yang menyebabkan penumpukan metabolisme. limbah, sehingga mempengaruhi sirkulasi darah otot-otot lokal dan menyebabkan kejang.
4. Kelelahan yang berlebihan
Saat mendaki, otot kaki mudah lelah karena orang harus menggunakan satu kaki untuk menopang beban seluruh tubuh.Bila lelah sampai batas tertentu akan terjadi kejang.
5. Kekurangan kalsium
Ion kalsium berperan penting dalam kontraksi otot.Ketika konsentrasi ion kalsium dalam darah terlalu rendah, otot mudah tereksitasi sehingga menyebabkan kejang.Remaja tumbuh dengan cepat dan rentan mengalami kekurangan kalsium, sehingga sering terjadi kejang kaki.
6. Posisi tidur yang tidak tepat
Berbaring telentang atau tengkurap dalam waktu lama akan memaksa beberapa otot kaki untuk benar-benar rileks dalam waktu lama, otot akan berkontraksi secara pasif.
3 Metode Pereda Kejang Cepat
1. Kejang jari kaki
Tarik jari kaki berlawanan arah dengan kejang dan tahan selama lebih dari 1-2 menit.
2. Kejang betis
Gunakan kedua tangan untuk menarik jari-jari kaki ke atas saat duduk atau berdiri bersandar pada dinding, lalu luruskan sendi lutut semaksimal mungkin, dan kompres panas atau pijatan ringan untuk mengendurkan otot-otot yang tegang.
3. Kejang saat berenang
Pertama-tama tarik napas dalam-dalam dan tahan, lalu gunakan tangan di sisi berlawanan dari kaki yang kejang untuk meraih jari kaki dan menariknya ke arah tubuh.Tekan lutut dengan tangan yang lain untuk memanjangkan bagian belakang kaki.Setelah lega, pergilah ke darat dan lanjutkan pijatan dan istirahat.
Pengingat: bahaya kram umum relatif kecil, dan pengobatan tepat waktu dapat membantu meringankannya.Namun jika kejang sering terjadi, segera temui dokter.
Bagaimana Mencegah Kejang?
1. Tetap hangat:hangatkan kaki dengan air panas sebelum tidur dan pijat otot betis untuk melancarkan sirkulasi darah lokal.
2. Latihan:tetap berolahraga, memperhatikan pemanasan sebelum beraktivitas, melancarkan peredaran darah, dan meningkatkan kemampuan kontraksi otot.
3. Suplementasi kalsium:konsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, sayuran berdaun hijau, pasta wijen, rumput laut, tahu, dll.
4. Tidur dengan postur yang benar:usahakan untuk tidak berbaring telentang atau tengkurap dalam waktu lama untuk menghindari kontraktur otot akibat relaksasi otot betis dalam waktu lama.
5. Pola makan yang wajar:menjaga pola makan yang wajar adalah dengan melengkapi elektrolit (Kalium, Natrium, Kalsium, Magnesium).
6. Rehidrasi tepat waktu:Jika berkeringat terlalu banyak, perlu mengisi kembali air pada waktunya untuk menghindari dehidrasi, namun perhatikan untuk tidak melakukan rehidrasi berlebihan sekali dalam waktu singkat, karena cairan dalam jumlah besar dapat mengencerkan konsentrasi natrium dalam darah, yang dapat menyebabkan menyebabkan berbagai masalah, termasuk kejang otot.
Waktu posting: 29 Des-2020