Di tengah meningkatnya kejadian stroke, angka kejadian di kalangan muda sangat mencolok: kesembuhan pasien stroke telah menjadi fakta yang tidak terbantahkan.Stroke bukan lagi hal baru bagi orang-orang berusia dua puluhan dan tiga puluhan, bahkan remaja pun akan mengalami keadaan darurat serebrovaskular.
Apakah Menurut Anda Aterosklerosis Hanya Terjadi Saat Anda Tua?
TIDAK!Penyakit ini juga merupakan penyebab utama stroke pada kaum muda.Meskipun beberapa anak muda mengalami stroke karena faktor bawaan atau genetik, dalam banyak kasus, aterosklerosis masih menjadi penyebab utamanya.
Sebuah survei yang dilakukan di Korea Selatan mengungkapkan, pada orang yang berusia di bawah 55 tahun, merokok atau tekanan darah tinggi sudah cukup memicu terjadinya aterosklerosis.Dokter juga menemukan bahwa pasien laki-laki muda akan memiliki risiko lebih tinggi terkena stenosis aterosklerotik pada pembuluh darah di otak mereka karena tingginya jumlah perokok, dan hal ini pada akhirnya akan menyebabkan stroke.
Faktor Risiko Stroke
1. Merokok: nikotin dan karbon monoksida dalam rokok dapat merusak dinding bagian dalam arteri, menyebabkan peradangan, dan menyebabkan aterosklerosis.
2. Menekankan: peneliti dari University of Southern California telah menyelidiki hubungan antara aterosklerosis dan stres pada 573 karyawan berusia antara 40 dan 60 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak tekanan kerja yang dimiliki seseorang, semakin besar kemungkinan mereka menderita aterosklerosis.
3. Kegemukan: obesitas dapat menyebabkan hipertensi, hiperlipidemia, dan hiperglikemia sehingga meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis.
4. Tekanan darah tinggi: tekanan darah tinggi akan membuat aliran darah berdampak pada dinding pembuluh darah, merusak intima pembuluh darah.Terlebih lagi, hal ini juga akan membuat lipid dalam darah lebih mungkin menumpuk di dinding pembuluh darah, sehingga mendorong timbulnya dan berkembangnya aterosklerosis.
5. Hiperglikemia: kejadian infark serebral pada pasien diabetes 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan pada pasien non-diabetes.Manifestasi utama hiperglikemia adalah aterosklerosis.
Poin-Poin Penting Pencegahan dan Pengobatan Stroke
Sejauh ini belum ada cara untuk memprediksi terjadinya stroke, namun yang pasti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, menolak begadang, pengendalian berat badan, dan dekompresi sangat penting dalam pencegahan stroke.
1. Tetaplah berolahraga lebih dari tiga kali seminggu.
American Heart Association dan Stroke Association merekomendasikan orang dewasa yang sehat setidaknya melakukan latihan aerobik intensitas sedang selama 40 menit tiga hingga empat kali seminggu.Olah raga dapat melebarkan pembuluh darah, memperlancar aliran darah, menurunkan kekentalan darah dan agregasi trombosit, serta mengurangi trombosis.
Selain itu, olahraga dapat membantu Anda mengontrol berat badan, mengurangi stres, dan menghilangkan faktor risiko stroke.Menurut penelitian, berjalan kaki selama 30 menit sehari dapat menurunkan risiko stroke sebesar 30%.Bersepeda, jogging, mendaki gunung, Taichi, dan olahraga aerobik lainnya juga dapat mencegah stroke.
2. Asupan garam harus dikontrol sebanyak 5g per hari.
Garam natrium yang berlebihan dalam tubuh akan menyebabkan vasokonstriksi dan meningkatkan tekanan darah.Konsumsi garam harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia adalah 5 gram per orang per hari.Ada banyak cara untuk mengontrol jumlah asupan garam.
3. Berpacu dengan waktu.
Ketika stroke terjadi, neuron mati dengan kecepatan 1,9 juta per menit.Lebih buruk lagi, kerusakan yang disebabkan oleh kematian neuron tidak dapat diubah.Oleh karena itu, dalam waktu 4,5 jam setelah timbulnya penyakit merupakan waktu yang tepat untuk pengobatan stroke, dan semakin cepat pengobatannya maka akan semakin baik pula hasilnya.Hal ini secara langsung akan mempengaruhi kualitas hidup pasien di masa depan!
Waktu posting: 06-Mei-2021